Skip to main content

Dua Kabar dalam Satu Minggu

Subhanallah... yang telah memutarkan roda kehidupan ini, sehingga dinamis dan bertabur hikmah.

Dan jalan hidup seseorang (termasuk jalan hidup kita) adalah misteri terindah yang diciptakan olehNya. Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi esok. Bahkan, apa yang akan terjadi pada hati kita pun tidakpernah kita tau.

Oups... kayanya preambule nya kebanyakan.

Kabar Kesatu

Singkat cerita, pada suatu Senin malam yang cerah, bermotor dibonceng sepupu, kami menuju warnet langganan. Sepupuku dari Surabaya, ingin membuka pintu rizkinya di Jakarta; dan dia menanyakan warnet langgananku. Kebetulan, warnet itu berdekatan dengan suatu komplek perumahan seorang teman lama. Yah.. teman SD ku. Berhubung belum terlalu malam, kuajak ia memutari komplek perumahan itu. Kucoba mencari rumah teman lamaku. Berputar-putar mengelilingi komplek, kami ga berhasil menemukan rumahnya (mungkin... karena aku juga bingung, banyak yang telah berubah di daerah situ.). Kami menemukan wartel, trus ... mengalirlah percakapan berikut :

Dianti (D) : Permisi Bu
Bu Wartel (BW) : Ya Mba, ada apa?
D : Hm... saya cari Blok C, disini dimana ya?
BW : Blok C mah di Pulo Gebang Permai; Di sini Pulo Gebang Indah, Blok nya Blok J sama K.
D : O gitu.. hm berarti Blok C . he..he.. lupa juga
BW : Cari rumah siapa Mba?
D : Rumah teman lama
BW : siapa?
D : Teman SD SMP saya sih, namanya I. Punya kakak namanya D, punya adik namanya R.
BW : Oo.. anaknya Pak T, mereka mah udah pindah; dah lama. D kan udah meninggal.
D (shock) : Ooo Innalillaahi... kenapa Bu? kecelakaan?
BW : kan narkoba. Udah 5 tahun yang lalu.
D (shock than before) : Ooo .. Masya Allah. Eh.. Hm.. Saya malah denger I yang kena narkoba Bu. Taunya D ya.
BW : Iya... mereka berdua kena narkoba.
D (speechless) : Ya ampun ...
BW : Sekarang Pak T juga lagi sakit keras.
D : Ooo.. Hm... masih suka contact ga Bu? Tinggalnya sekarang dimana ya?
BW : Udah ga tau lagi.. Dah ga ada kabar. Denger-denger sih tinggal di Tangerang. Rumahnya dijual.
D : O gitu. Hm.. iya deh Bu. Makasih ya Bu, mari ....

Pfiuhhh... Hatiku Bagai air yang masuk ke wajan berisi minyak panas. Bunyinya nyess, berdesis, ga enak didengar. Aku dan sepupuku kembali menyusuri jalanan konblok komplek itu. Sambil ditemani derai angin lembut yang menemani nyess di hati.


Kabar Kedua

Di hari Sabtu, pekan yang sama dengan Kabar Kesatu; Bermula di suatu malam, ada telepon dari teman SMP. Ia ngajak berangkat bareng untuk acara Aksi menentang agresi Israel ke Palestina. Singkat cerita, kesepakatan tercapai. Janjian di depan komplek Pulo Gebang Permai hari Minggu jam 6, trus naik metro mini T 44, lanjut Busway turun Istiqlal.

Di Minggu pagi itu, entah kenapa, aku mendadak jadi gugup. Akan bertemu teman lama (teman SMP) dengan penampilan masing-masing kami yang jauh berbeda. Yah... Alhamdulillah, kami berdua telah 'terdampar' di dunia yang sama. Suatu dunia yang indah yang melandaskan persaudaraan berdasarkan 1 faith. Dimana ras, geografis, status, dan kriteria kebendaan lainnya menjadi tidak berarti.

Menunggu sesaat, muncullah sesosok akhwat anggun berjilbab putih. Ia tetap sederhana, manis, sama seperti 10 tahun yang lalu saat aku mengenalnya. Subahanallah ... 10 tahun berlalu, kita jalani hari-hari kita. Sekat goeografis antara Depok - Grogol ternyata menyimpan sejuta kesamaan langkah. Kita menempuh langkah yang sama (insya Allah) dan kuharap Allah memberikan kekuatan pada kita untuk istiqomah di jalan tak berujung ini.



Dua kabar dalam satu minggu.
Yang saling berbeda ...
Saling memberikan pembelajaran ...

WA Lantai 11 jam 10 an tanggal 6 Juli 2006.

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.