Posts

Showing posts from January, 2006

arti sebuah milad

Pagi hari yang mendung dan adem, sampe kantor, cek email yahoo, dan cek siapa aja yang online di yahoo messanger. Seuntai memori melintas dan berkata di bulan ini, tanggal belasan, ada seorang teman yang ulang tahun. Bilangan usianya sama seperti usiaku. Bedanya, pada dirinya sudah terlihat tapak-tapak kesuksesan. Sedangkan aku, masih memilih pintu yang mana untuk ditapaki. Kupanggil ia via yahoo messanger. Suprise.. dia complain...katanya marah. Sebab yang klasik, aku tidak mengucapkan selamat ultah tepat di hari lahirnya. He..he.. bahkan sampai aku posting di sini, belum ada kalimat 'happy birthday' yang kuketik untuknya. Tapi.. kuniatkan tulisan ini tuk kupersembahkan padanya. Mungkin norak, atau tak sekeren penulis Dee atau Taufiq Ismail, mungkin... Tapi percayalah. hatiku yang menulis ini. Jari-jariku yang tak begitu lentik hanya perantara, neuron-neuron imut nan lembut juga bertugas bagaimana tulisan ini menjadi sistematis. Qta mulai yah... Hm... Mengucapkan selamat ulang...

RIPAI (pake ‘pe’, bukan ‘ef’)

Dia sepantaran gwe, perawakannya kurus, tinggi badan rata-rata, hidung bangir, kulit sawo matang khas orang Indonesia. Pertama kali bertemu di rental computer RT 09. Dia lagi ketik skripsi, gue sedang buat lamaran kerjaan (lupa, ke perusahaan apa…). Lupa juga, pertama kali berbincang, topik basa-basi apa yang kami bahas. Kalau gak salah sih sekitar autoCAD, trus kerjaan. Yah.. gitu deyh. Dia ini tipe anak yang fight (kaya’nya lho..). Kerja di perusahaan manufaktur, trus nyambi kuliah. Pas gue nulis ini, ada rasanya pengen banget bersua sama dia (eits !!! bukan kangen antara cewek-cowok yang kaya di teenlit lho yah…Urusan yang satu itu ga akan pernah gue broadcast). Kangen sebagai sahabat yang saling mensupport. Yang menyadarkan gue bahwa sukses itu bukan tujuan, tapi perjalanan yang pasti akan ditempuh oleh setiap manusia. Sahabat yang selalu menyiram taman harap di hati gue dengan air optimis bahwa segala sesuatu akan terjadi tepat dan indah pada waktunya. Bagusnya, dia udah implement...

STITCH

Sebuah rajutan. Pekerjaan membuat gambar atau tulisan dengan menggunakan benang berwarna-warni yang saling dikait untuk mendapatkan gambaran yang utuh. Memerlukan kesabaran dan ketekunan untuk membuatnya tuk dapat melihat hasilnya. Tampak atas, rajutan tersebut akan tampak indahnya. Tampak bawah, mungkn ia adalah untaian benang kusut yang tidak berbentuk. Mungkin begitu juga untaian hidupku. Benang-benang itu sedang diuntai dan dirajut sedemikian indahnya. Hasil akhirnya akan menjadi suatu rajutan yang Subhanallah... demikian indahnya. Bahkan tak pernah ada makhluk pun yang bisa memprediksi keindahan tersebut. Semua warna benang terjalin tepat sesuai gradasi warnanya. Untaiannya juga serba teratur. Tidak ada yang saling melilit tidak karuan. Aku dengan kesadaran penuh menulis keyakinanku mengenai benang rajutan hidupku akan menjadi indah dan tepat pada waktunya. Dan di alam bawah sadar kutemukan diriku yang terpaku tak sabar merajut benang-benang tersebut. Lelah, kesal, optimis, pesimi...

Kala Sang Lilin (dengan Nyala Api Di Atasnya) Tertiup Badai

Lilin ( bayangkan sebtang lilin dengan nyala api di atasnya. Selanjutnya kita sepakati ia sebagai lilin ) itu berjalan mencari tempatnya. Kadang cahayanya padam, temaram, dan tak jarang ia menyala bagaikan obor yang menerangi setiap pelosok gua. Selalu ada sumber cahaya dimanapun Sang Lilin berada. Hingga suatu hari, Sang lilin menemukan tempatnya. Tempat yang bisa ia harapkan untuk berlabuh sepanjang hidupnya atau sepanjang sumbu cahayanya bisa menyala. Tempat itu begitu indahnya. Dipenuhi aneka bunga berwarna dan mewangi. Lengkap juga dengan badai besar yang membantu reproduksinya bunga-bungaan yang tadi. Seimbang... Tapi kelihatannya Sang lilin sulit bertahan dalam badai. Tiupan pertama, cahaya apinya bergoyang. Tiupan selanjutnya, semakin meredup, meredup, dan ... akhirnya mati. Tak tau, bunga-bungaan itu akan tertampak dengan indahnya atau tidak sama sekali. Yah... karena cahaya Sang Lilin sudah mati... yang sebelumnya hangat bertemaram.