Skip to main content

Hati dan Pikiran yang Ga Jernih

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Eh beneran niyh, kalau hati dan pikiran lagi ga jernih, mengalirkan tulisan sungguh tidak mudah. kalaupun ad atulisan yang keluar, adalah tulisan yang berupa luapan emosi, yang (dijamin) ga ada message nya dan mungkin tidak bermanfaat untuk dibaca oleh orang lain.

Oh ternyata lagi-lagi kata guru menulis saya terbukti. Bahwa dalam menulis ada unsur intelektualitas dan personalisasi. Jadi kalau mandeg menulis, either intelektualitasnya kurang diasah atau personalnya sedang tidak bagus.

Mengapa ya... tersulut suatu hal yang tidak mengenakkan hati saja bara apinya langsung besar dan menggelegar. Bahkan serasa bisa melumat kayu satu hutan (lebayyy). Apakah ini indikasi saya bukan seorang yang pemaaf atau forgiveful?

Aha!!! Mungkin saya tipe orang yang jarang tersulut, apakah itu emosi baik atau buruk. Tapi sekalinya tersulut, maka bara yang muncul akan memberikan efek yang sangat besar. Besar sekali. Mungkin, ada yang akan saya korbankan.. either itu saya akan menggugurkan cinta saya pada sesuatu, atau saya akan meruntuhkan ego saya.

Dalam kondisi ini, jujur saya tidak memaksa diri saya supaya lebih cheer atau gimana. Karena toh, memang saya perlu waktu. Tapi saya juga ga mau berlama-lama kalut seperti ini. Yang saya butuhkan hanyalah mengelihkan diri atau fokus pada hal lain yang menyita konsentrasi saya. Dan... saya akan menikmati detik tiap detiknya kekalutan saya tersebut akan hilang. Dan insyaALLAH, jika kekalutan saya sudah rela pergi tak kembali, saya akan memberikan manfaat lagi untuk diri saya, untuk lngkungan saya. Yaitu dengan menulis. Tentunya menulis yang mengandung message.

Friday is very nice for me, of all the things surround me.

Terima kasih Ya ALLAH.
Amien

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.