spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Wednesday, August 11, 2010

Jawaban Sejuk Sahabat

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Hari terakhir ini, gwe lagi berada dalam suatu kondisi yang ga gwe pengen, tapi orang lain mensupport. Ga ngerti kan??? ga papa.

Trus gwe semalem shalat. Gwe nangis, gwe keluarin isi hati gwe lewat doa, abis sholat gwe bengong. Gwe pikirin persoalan itu. Trus kemudian ... ALHAMDULILLAH terbersit ide yang cukup baik dan santun, walaupun penuh resiko.

Pagi ini gwe kirim email ke sahabat gwe, dan dia jawab via SMS :
Gwe suka sama argumen loe, dan bener loe pemain utama hidup loe, sutradaranya cuma ALLAH. Gwe dukung penuh.
Trus gwe bales : Walopun orang-orang (termasuk keluarga loe) menyayangkan?
Gwe dah sering begitu. Dari mulai kuliah sama kerja. Just follow your heart. Yang tau kemauan dan kemampuan loe ya diri loe sendiri. Hidup di atas keinginan sendiri itu penuh sensasi. Hidup sesuai keinginan orang lain penuh tekanan.
Yess... insyaALLAH I'll make the big important decission for my life. Mohon maaf buat yang kecewa, tapi ini hidupku, dan aku ingin berbahagia dengan keputusanku. Boleh kan ...?

Meja Kerja,
setelah menghapus air mata.
1 Ramadhan 1431 H.

1 comment:

Lena said...

Blog walking ya! Salam kenal sebelumnya.
Tulisanmu bagus-bagus, curhatan tentang hidup keseharian.
Yeah, marilah berdansa dengan kehidupan dengan segala apa yang dibawanya ... :-)