Skip to main content

Antara Month 6 ke Month 7

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Transisi di trimester 2 dan 3 ternyata memberikan aku 'latihan kehidupan' yang begitu indah.

Suatu sore di akhir Juli 2008, hari Minggu setelah shalat Ashar berjamaah dengan suami tercinta, seperti biasa kami santai, di area tempat shalat kami. Suamiku, yang emmang orangnya tidak terlalu blak-blak an untuk segala persoalan yang menghampiri dirinya, tetap dengan senymnya, memulai pembicaraan. Ahh... betapa aku ingat dialog itu, tetapi aku tidak ingin mengingatnya lagi. Intinya, suamiku saat itu mulai ngepply banyak lowongan dikarenakan per akhir Agustus kontrak kerjanya diputus.

Seribu satu model benang kusust langsung membayangi kehidupanku ke depan. Mengkhawatirkan bagaimana biaya lahiran, biaya kontrol semasa kehamilan, operasional sehari-hari, wahh... rasanya terhimpit dari segala penjuru.

Entah dari mana, bulir bening itu mengalir lagi di mataku. Antara sedih, dikecewakan oleh perusahaan, dan pesimistis. Suamiku pun, tanpa sadar mengalirkan bulir bening itu.

'Maafin aku yah, kamu jadi dalam situasi seperti ini.'
Dengan sok menguatkan hati, padahal rapuh, aku yakinkan dia, 'Huss... Mas ga boleh gitu. Rejeki ga dari perusahaan, ga dari PT XXX atau PT YYY. Rejeki dari ALLAH. pasti ada jalannya. Kita usaha terus ya Mas, biar mas dapet kerja lagi. Better environment, better sallaries, better job.'
'Iya sayang... Amien. Kamu support aku yah.'
'Ya Mas.'

hari berganti, mungkin sepekan setelah minggu sore itu aku masih dalam keadaan sedih pesimistis yang tidak logis. yang ada di pikiranku adalah 'kengerian-kengerian' yang sebenernya belum tentu akan terjadi seperti itu.

Lambat laun, suamiku yang dasarnya logis dan optimistis, mampu meyakinkan aku, bahwa yang diperlukan saat ini adalah usaha seoptimal mungkin, dan doa. Dan sejauh ini, walopun hanya mensuuport untuk urusan simple, aku dan suami sedang berlari menuju kemana arah rizki yang dibentangkan ALLAH untuk kami dan baby kami.

Dan.... di masa month ke-6 menuju month 7, ada latihan lain di kantor. Aku dengar, untuk menguatkan justifikasi aku dan teman-teman untuk diangkat sebagai permanent staff, maka salah satu upayanya adalah transisi aku ke jenis pekerjaan baru, tetapi pekerjaan lama masihaku handle, bahkan juga adaptasi dengan aplikasi baru.

Ooh... kadang hati ini begitu jelek dan hitamnya. Sempat merasakan double job, bahkan ada satu atau dua pekan dimana bunga tidurku berwarnakan excel sheet. Dan ... hari-hari nya pun kulalaui dengan jealous. Merasakan bahwa karyawan kontrak seperti aku dibebani tanggung jawab yang aduhai, sementara permanent staff banyak ngobrol ngalor-ngidul nya menunggu gajian di awal bulan. Astaghirullah ... sudah tidak ikhlash.

Tapi,,, suamiku menyemangati aku, untuk tidak mengeluh. Jalani aja dengan ikhlash agar bernilai ibadah. Dan ... ALLAH ga mungkin salah kan untuk membalas upaya hambaNya yang berikhtiar untuk beribadah ???
Dan setelah dijalankan... ternyata betapa nikmatnya menyelesaikan suatu tanggung jawab, betapa bahagianya bahwa secara implisit, orang lain mengandalkan kemampuan kita.

Yaa Rabb,,,
Engkau yang memberikan ujian, dan Engkau juga yang memiliki jawabannya.
Ampuni kami yang tidak sabar dalam ujian ini, dan mudahkan segala urusan kami.
AMIEN ...

Baby, maafkan Bunda yang kadang-kadang masih suka sedih ya sayang.

08/08/2008 jam 01.11 PM
di WA Lt. 11

dedicated to my hubby : Dalam ujian yang kita hadapi, aku semakin mencintaimu, karena Kamu adalah orang yang kubutuhkan untuk menyangga kelemahanku.
I Love You Mas.

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Just my Imagination

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Bayangkan pabila ... Aku jalan sendirian Di tengah hutan hujan tropis di waktu dhuha (sekitar jam 8 an) Aku injak daun-daun lembab dengan bunyian nya yang saling bergesek Aku dengar cicit burung dan suara primata atau desis ular Aku lihat siluet cahaya matahari mnembus rimbunnya daun yang berapatan Aku rasakan angin yang adem menerpa mukaku yang (lagi) berjerawat :D Truzz... Aku sampai di sungai Ga jauh dari situ ada air terjun yang gemuruhnya menyegarkan Trus, aku langkahkan kakiku di antara bebatuan kali yang licin dan berlumut Brr... airnya adem dan jernih Udah gitu, Kucoba wudhu pake air terjun Kemudian, aku cari tempat kering, pasang kompas, cari arah kiblat selanjutnya tertunaikan lah 2 rakaat itu, trus aku curhat sama DIA, sejadi-jadinya Selesai itu, rasanya pasti plong dan lega. Tapi kemudian laper. Dan Di sungai itu, kelihatan ikan yang ukurannya gede. Kutombak, trus kubersihin, Kemudian nyalain perapian, bakar ikan... (protein tinggi Bouw) Di antara huta...