spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Friday, January 18, 2008

Sampun Sepuh

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Pemberitaan mantan presiden RI Soeharto, 2 pekan ini meramaikan semua media. Ooh... sampun sepuh sekali kulihat ia di televisi. Sudah lelah ... Dan pasti menderita dipasangi selang-selang steril itu.

Biarlah orang-orang di luar sana yang membahas proses hukumnya. Yang jelas, bagaimanapun manusia berusaha adil di dunia ini, Pengadilan Akhirat adalah pengadilan yang adil seadil-adilnya.

Aku disini hanya menyampaikan keprihatinanku pada sosok sampun sepuh yang tergolek lemah di gedung mewah itu. Kadang kalo ngebahas sama keluarga, kami suka berceloteh 'udah deh... diikhlasin aja. lepasin aja semua selang-selang itu. Biar istirahat dengan tenang selamanya.'. Pemikiran simplenya orang awam mungkin begitu ya... Iya siyh, apa bedanya antara memakai selang dan dilepas selangnya, toh in the end, sosok itu juga akan kembali ke pangkuanNya. Cuma... ada pemikiran lain yang menggelitik. Kalo semua selang-selang itu dicabut paksa, apa itu bukannya euthanasia? Boleh ga siyh begitu? Kan katanya manusia musti ikhtiar total untuk kesembuhan.

Hzz... perlu banyak baca lagi niyh. Pstinya, jadikan semua itu sebagai bahan pembelajaran kita semua. Bahwa hidup tak selamanya, bahwa harta tidak bisa menolong seseorang yang berada di ujung penghidupan, bahwa harta yang berkah adalah baik daripada yang tidak berkah. Bahwa semua yang terjadi di Indonesia adalah misteri, bahwa rakyat Indonesia, entah kenapa dan gara-gara siapa sekarang hidup sehidup-hidupnya orang hidup.

WA Lt. 11 jam 7.47
18/1/2008


New Update
27 Januari 2008, sekitar 1.30 saat aku dan hubby sedang mengikuti prosesi acara aksi solidaritas untuk Palestina, ada call masuk, dari Ibu di rumah. Beliau meng-ipdate berita bahwa mantan presiden RI tersebut sudah tiada.
Beliau meninggal jam 13.10 WIB setelah 24 hari dirawat di RSPP Pertamina. Aku mungkin ingin mengemukakan pandangan yang balance saja. Secara adab, memang haruslah sebut kebaikan-kebaikan jasad yang sudah terbujur kaku itu. Dan... mungkin ada setitik salut [entah salut dari jenis apa, apakah yang tulus atau yang 'ngeledek'] bahwa Beliau masih sungguh dihormati oleh jutaan orang bangsa ini. Beritanya selalu jadi sasaran empuk untuk dikejar.
Moga kebaikannya diterima di sisi ALLAH SWT, dan semoga ada perubahan yang signifikan dalam diri bangsa ini setelah 27 - 28 Januari 2008. Bisa jadi tho, berubahnya suatu bangsa karena ada suatu 'event' dalam suatu dynasti? ALlahu A'lam bish Showab.

WA L. 11 28/1/2008 jam 7.31

No comments: