spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Friday, September 29, 2006

Apa yang Kita Lakukan Jika Rumah Kita Kotor dan Berdebu?

Judul yang silly.

Kalo ibu rumah tangga, mungkin reaksi pertama saat melihat kalimat itu adalah :
'Lagian, rumah disapunya ga tiap hari, makannya, jangan males ngurus rumah.'

Kalo kita, orang umum, jawaban yang umum pula adalah :
'Ambil sapu dan lap, bersihin secara total, even it takes a day.'

Truzzz... Ada ga yah, yang ekstrim menjawab :
'Gwe pindah rumah aja. Cari rumah yang bersih, Beres kan...'

OK deyh...
Apapun jawabannya, tujuannya ke satu arah, yaitu memberikankenyamanan untuk diri kita sendiri. Bukan begitu sodara-sodara??? xixixi...

Nah, begitu juga dengan tempat kita bekerja. Maklum, sebagai kuli, kita ga bebas menentukan pilihan, apalagi menentukan kebijakan untuk diri kita sendiri. Apalagi kalo udah menyangkuta masalah betah dan ga betah di bagian tempat kita bekerja. (kok gwe ngelantur ya...)

What I'm trying to say is

Misalkan, kita berada di suatu divisi yang tidak memberikan kenyamanan. Entah itu karena ga ada kenyamanan culture yang dibawa oleh tim yang ada di situ, atau karakter Bos yang 'ngebossy' ga ketulungan, teman kerja yang ga asiq, de el el. Bukankah tidak nyaman bekerja di tempat seperti itu? (btw, qta lebih bisa dealing dengan kerjaan yang ga menyenangkan daripada dealing dengan personil yang ga membuat kita nyaman yah...). Trus, Saat kita dihadapkan pada situasi itu, apa yang terlintas di otak kita? PINDAH !!!
Ordinary choice ...

Ada pilihan lain?
Ya pasti lah...
Terfikirkah oleh kita dan adakah keinginan untuk mencoba 'membereskan' tempat yang tidak nyaman tadi?
REPOOOOTTT !!!!
Emang repot. Tapi efeknya tuntas kan... Suasana yang tadinya ga sehat bisa menjadi sehat.
Seperti analogi rumah kotor. Kalo rumah kotor, kita bakalan nyapu kan, ga bakalan pindah rumah.

Gitu lah kondisi di divisi tempatku kerja. Pada ngeluh ga nyaman, tapi ga ada di antara kami (include me dunk) yang pernah mencoba berdialog dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk membuat suasana di divisi tersebut sangat nyaman.

Trus, mau sampe kapan begini?
Mustikah aku memulainya duluan?
Gimana caranya?
Lewat celah apa?
Kapan moment nya?
Dengan siapa, apa memang harus sendiri?

Allahu A'lam bishShowab.


WA Lt. 11 29/9/2006 jam 3.30 PM

No comments: