Skip to main content

Apa yang Kita Lakukan Jika Rumah Kita Kotor dan Berdebu?

Judul yang silly.

Kalo ibu rumah tangga, mungkin reaksi pertama saat melihat kalimat itu adalah :
'Lagian, rumah disapunya ga tiap hari, makannya, jangan males ngurus rumah.'

Kalo kita, orang umum, jawaban yang umum pula adalah :
'Ambil sapu dan lap, bersihin secara total, even it takes a day.'

Truzzz... Ada ga yah, yang ekstrim menjawab :
'Gwe pindah rumah aja. Cari rumah yang bersih, Beres kan...'

OK deyh...
Apapun jawabannya, tujuannya ke satu arah, yaitu memberikankenyamanan untuk diri kita sendiri. Bukan begitu sodara-sodara??? xixixi...

Nah, begitu juga dengan tempat kita bekerja. Maklum, sebagai kuli, kita ga bebas menentukan pilihan, apalagi menentukan kebijakan untuk diri kita sendiri. Apalagi kalo udah menyangkuta masalah betah dan ga betah di bagian tempat kita bekerja. (kok gwe ngelantur ya...)

What I'm trying to say is

Misalkan, kita berada di suatu divisi yang tidak memberikan kenyamanan. Entah itu karena ga ada kenyamanan culture yang dibawa oleh tim yang ada di situ, atau karakter Bos yang 'ngebossy' ga ketulungan, teman kerja yang ga asiq, de el el. Bukankah tidak nyaman bekerja di tempat seperti itu? (btw, qta lebih bisa dealing dengan kerjaan yang ga menyenangkan daripada dealing dengan personil yang ga membuat kita nyaman yah...). Trus, Saat kita dihadapkan pada situasi itu, apa yang terlintas di otak kita? PINDAH !!!
Ordinary choice ...

Ada pilihan lain?
Ya pasti lah...
Terfikirkah oleh kita dan adakah keinginan untuk mencoba 'membereskan' tempat yang tidak nyaman tadi?
REPOOOOTTT !!!!
Emang repot. Tapi efeknya tuntas kan... Suasana yang tadinya ga sehat bisa menjadi sehat.
Seperti analogi rumah kotor. Kalo rumah kotor, kita bakalan nyapu kan, ga bakalan pindah rumah.

Gitu lah kondisi di divisi tempatku kerja. Pada ngeluh ga nyaman, tapi ga ada di antara kami (include me dunk) yang pernah mencoba berdialog dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk membuat suasana di divisi tersebut sangat nyaman.

Trus, mau sampe kapan begini?
Mustikah aku memulainya duluan?
Gimana caranya?
Lewat celah apa?
Kapan moment nya?
Dengan siapa, apa memang harus sendiri?

Allahu A'lam bishShowab.


WA Lt. 11 29/9/2006 jam 3.30 PM

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.