spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Wednesday, August 09, 2006

Syifa, Menjadi Syifa Tuk Semua Yang Cinta Padamu

Masih inget postingan gwe dengan judul 'Bu, kok kecoanya mati?'

Abis bicara kecoa, gwe ga pulang tuh. Setelah open house, para teacher kan rapat;
nach ... gwe ngendon di library room ditemenin Syifa, trus hm... adiknya syifa ( :( gwe lupa namanya siapa).

Subhanallah... yang namanya Syifa itu, cerdas dan dewasa.
Kemampuan verbal lisannya excellent.
Waktu itu kami baca-baca buku ensiklopedi tentang bumi, bulan, matahari, bintang.
U know,,, kami membahas tentang rotasi bumi.
Kenapa ada siang dan malam.
Kenapa kalo di Indonesia siang di negara lain ada yang malam.
Kenapa malem ada bulan.
Kenapa matahari jalan dari timur ke barat.

Ga cukup ngebahas pake bahasa lisan dan lieratur di buku, kami menuju luar gedung rumah.
Asli ... Di sore hari yang sejuk itu, gwe berdua sama Syifa mejeng di depan bangunan sekolah.
Dan kalian tau apa yang kami lakukan? Kami melakukan simulasi peredaran bumi mengelilingi matahari.

OK... refresh tentang Syifanya udahan. Kagum kan ma Syifa? btw, dia manggil gwe Ibu (he..he.. coz gwe kan temen dari guru2 yang ngajar di TK / SD Ar Ridho yang baru soft opening itu); btw, adem juga ya dipanggil Ibu :)

Sekarang gwe mao cerita tentang kunjungan gwe ke rumahnya Nink (one of my bestfriend @ Pulo Gebang).

Nink itu teacher di TK Ar Ridho (sekolah yang didirikan oleh Ibunya Syifa).
Nink tau banyak hal tentang Syifa.
Satu hal yang bikin gwe shock adalah ... Syifa dan adik perempuannya ternyata mengidap leukemia.
Konon leukemia ini adalah keturunan dari kakek dari pihak ayah.
Masya Allah...

Asli gwe ga nyangka sama sekali.
Anak yang begitu cerdas, ceria, ternyata ditemani getir dalam hari-hari hidupnya.
Syifa tuh pasti sangat ingin bisa hiperaktif seperti teman-teman yang lainnya.
Tapi Syifa ga bisa...
Kalo cape sedikit, badannya jadi puanasss buanget (panase pol).

Dan yang membuat hatiku miris adalah ...
Tahun ajaran ini Syifa cuti dari sekolahnya.
Hasil rontgen menunjukkan kalo Syifa musti bedrest total.

Syifa, Umminya, Abinya, guru-gurunya, eyangnya, teman-temannya, kuyakin tidak ada yang menginginkan hal seperti ini terjadi.
Hiks... semuanya musti kami lewati dengan optimisme dan kebahagiaan dan kesabaran.

Dedicated to Syifa,
WA.. Menjelang Maghrib. 9/8/2006 (Walimahnya Astrid)

No comments: