spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Wednesday, August 01, 2007

Berdamai Dengan Obat

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Di mindset aku, obat itu equal dengan racun. Yang secara kumulatif akan merugikan tubuh.
Dan rasanya kali ini aku musti berdamai dengan obat ...
Ya, setelah 3 pekan ditemani lendir-lendir di hidung dan tenggorokan plus ditambah suhu tubuh kisaran 37.9 derajat celcius, rasanya aku juga perlu berteman dengan obat.

Dan siang ini... setelah bertemu dengan dokter cantik Silvi di poliklinik kantor pusat, aku dibawakan 5 buah antibiotik, 2 kaplet intunal (obat flue), dan serenjeng vitamin yang warnanya ungu. Harus dihabiskan ... Truzzz... Jika dalam2 hari si 37.9 itu ga mau bergerak turun ke 37, maka the red-blood itu musti mampir ke Lab.

WA Lt. 11 jam 12.21 1 Agustus 2007

No comments: