s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Jumat 11 Dec. lalu, jam 11.55 PM, Om gwe (adiknya Ibu gwe) meninggal. Levernya mengalami pembengkakan.
Well, semasa hidupnya Om gwe ini tidak meninggalkan 'kenangan' yang baik di keluarganya. baik kakak - adiknya, istrinya, ataupun anak-anaknya. Ya Rabb, kumohon ampunanMU untuknya. Amien.
Tapi ... kenapa dia ataupun jutaan rang lainnya di dunia bisa begitu, what's wrong?
Yuk kita flashback ..
Setiap orang yang dilahirkan, semasa baby sampai mungkin umur 3 tahunan, orang akan memandang dia sebagai angel ataw malaikat penyejuk hati.
Tapi mulai 3 tahunan ... orang sekelilingnya yang ga ngerti parenting, yang egois bahwa anak haruslah mengikuti kemauan orang tua menganggap ia hanya sebagai trouble maker. Dan kemudian ... tida hari tanpa hujatan, cibiran de el el. Mungkin yang lebih kacau lagi, semua bentuk pernyataan negatif tersebut dibarengi dengan sentuhan fisik yang tak diinginkan.
Nah.... gwe yakin itu yang dahulunya dialami om gwe. Gwe ga menyalahkan mbah gwe yang anaknya buanyakkk itu, dan mbah gwe juga bukan tipe 'penyiksa anak'. Mungkin saat itu almarhum diasuh oleh famili yang lain yang tidak loveable. Sehingga... investasi masa depannya jadi bancrupt ga ketolongan kaya gini.
Well,,, day to day, anak gwe semakin berkembang kecerdaasn intelektual, dan emosinya. Dia dah bisa mengenal lucu, ketawa, senang, marah, ngambek, de el el. Karakternya pun dah mulai kelihatan. Di fase saat ini, gwe selalu mendoakan agar anak gwe menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain, orang yang bertaqwa, dan orang besar yang sukses dan cerdas. Gwe ga memungkiri kalau gwe belumlah jadi orang tua yang cukup baik ataupun cukup sabar. Yang gwe upayakan hanyalah agar sebisa mungkin suara gwe tetap tenang jika adank gwe lagi cranky.
Ya ALLAH ...
Ajarkan aku untuk menjadi orang tua yang benar sesuai apa yang telah ENGKAU ajarkan kepada kami melalui The Noble Quran MU.
Amien.
Meja Kerja
Senin, 14 Dec. 2009
jam 2.54