Pelajaran dari Beda Political View
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Permisi izin mellow.
Karena menulis ini, seperti mengiris luka yang belum kering sempurna.
Tulisan yang panjang, mudah-mudahan bersedia dibaca sampai kelar...
Ini ceritanya...
Gwe punya seorang teman, yang gwe kenal sejak SMA, melalui adik gwe. Namanya Indah. yess, that's her real name. Kami lahir di tahun yang sama, di bulan yang berbeda. Beliau Gemini Mei, gw Scorpio Oktober. He..he.. bukan percaya nasib-nasiban berdasarkan zodiak yaa... cuma kek lambang lahir ajyah kok. Dan mungkin ada kesamaan karakter dengan orang-orang yang lahir di masa yang sama.
Kami cukup sering bertemu, karena tergabung dalam suatu organisasi dengan dasar suatu political view yang sama. Dan pertemanan kami semakin akrab, saat menginjak 25th something... Yang mana usia lagi galau-galaunya atau kami menyebutnya quarter life crisis. Di usia segitu masih jomblo, belum kelihatan hilal, karier juga baru banget maju atawa gigi 1. Dulu kami akrab berlima, bikin foto bareng, suka ngumpul bareng afterwork, ngobril macem-macem, sampe nangis sesenggukan saat curhat, dan lain-lain.
Indah ini yang nemenin gwe ke desainer kebaya, waktu bikin baju buat nikahan. Beliau suka baca buku. Koleksi novelnya ajib. Koleksi VCD nya juga keren. Gw bahkan pernah pinejm Pride and Prejudice BBC, The Lakehouse, novel macem-macem. Indah udah ga punya bapak. Almarhum ibunya ngewarung. Keluarganya so hangat menyambut kami kalo lagi main.
Karakter Indah ini koleris kuat. Cerdas. Dan beliau pawangnya 'kiddos'. Bener-bener tau handling anak-anak. Sekolahnya adalah PGTK atau pendidikan PAUD gitu lah. Karier nya juga moncer. Pernah dipercaya sebagai kepala sekolah, atau kalau bukan kepala sekolah, pegang posisi strategis seperti ketua bidang kurikulum yang seperti itulah. Beliau tau pembicara-pembicara ngetop di urusan parenting.
Untuk kehidupan percintaan atau romansa, Indah ini (menurut saya), tipikal yang hm.. maaf... kadang menempuh jalan sensasional. Indah 3x menikah, 2x bercerai.
Ok, akhirnya kami berlima masing-masing menikah, menjalani kehidupan berkeluarganya yang drama pisaaann masing-masing. Masih dalam satu political view yang sama.
Lalu, tibalah di sekitar tahun 2018, dinamisasi politik di negeri ini sangat dinamis, bagai mekanika fluida. Indah memilih political view yang berbeda. Well, antara kaget dan ga kaget sih. Karena Indah ini memang tipikal yang cerdas, kritis, kadang senang menempuh jalan sensasional. Gwe pribadi, sebenernya ga ambil pusing. Hm... kaya begitu kan bebas ya... Yang penting, kita semua masih berusaha menjadi muslim yang taat pada Allah SWT.
Dan seinget gwe juga, di tahun-tahun tersebut, Indah 'sedang' berteman dengan diabetesnya. Gw inget, di suatu hari, dapet kabar, ada jari dia yang amputasi. Alhamdulillah gw n paksu jenguk. Dan salah satu obrolan kami adalah kenapa dia pindah political view, rasa nyamannya dia di 'rumah baru' itu, dsb. Gwe yang waktu itu masih phlegmatis tulen, iya-iya ajyah. Males argue. Males debat.
Dan... beda political view ini, ternyata mempengaruhi content posting di sosial media. Jujurly, Indah pernah beberapa kali posting tentang kejelekan political view nya yang lama. dimana kami masih di situ. Akibat dari itu, kami bertiga (1 orang dari kami agak lost contact, jadi hanya gwe dan 2 orang teman lain yang masih cukup ikrib ghibah diskusi sharing) unfriend dengan Indah, dan ga keep nomor contact nya. ya tujuannya sih, pengen jaga hati aja, biar ga kesel sama temen sendiri.
Tahun berganti tahun, dan tahun-tahun berjalan, sepertinya banyak kesulitan yang Indah hadapi. Ibunya wafat di saat pancemi covid. Indah juga harus struggle dengan diabetes yang menggerogoti organ tubuh lainnya. 6 bulan terakhir di 2024, Indah ternyata harue berjuang dengan ginjalnya. Namun Indah ga suka rumah sakit. Dia abaikan gejala yang timbul...
Akhir 2024, berita berdatangan dari 2 orang teman gw yang lain, yang contact sama adiknya Indah. Dan di 1 January 2025, Indah berpulang ke Rahmatullah.
Gwe dan 2 teman gwe melayat. Dan aselik sesedih itu...
Gilzz...
Gwe jahat banget atau gimana sih...?
Sebegitunya memutus contact (bahkan di dunia maya pun),,?
Padahal apapun di dunia ini akan end up dengan kembali padaNya.
Gwe dan 2 teman gwe melayat. Dan aselik sesedih itu...
Gilzz...
Gwe jahat banget atau gimana sih...?
Sebegitunya memutus contact (bahkan di dunia maya pun),,?
Padahal apapun di dunia ini akan end up dengan kembali padaNya.
Gw kaya nge-gedein ego, yang merasa pandangan Indah adalah salah, dan harus dijauhin.
Astaghfirullah...
Sombong kali ya gwee...
Pas takziyah, adiknya bilang permohonan maaf buat Indah.
Aselik, harusnya gw sih yang minta maaf.
Gwe ga care sama saudara semuslim sendiri.
Sama teman yang tau personality gwe, yang bisa kasih advice how positive I am di saat badai yang menggerus self love gwe menerpa.
Astaghfirullah...
Sombong kali ya gwee...
Pas takziyah, adiknya bilang permohonan maaf buat Indah.
Aselik, harusnya gw sih yang minta maaf.
Gwe ga care sama saudara semuslim sendiri.
Sama teman yang tau personality gwe, yang bisa kasih advice how positive I am di saat badai yang menggerus self love gwe menerpa.
Ya Allah...
ðŸ˜
ðŸ˜
Inget lagu The Late Glen Fredly, dan relate :
Tuhan, bila masih ku diberi kesempatanIzinkan aku untuk mencintanyaNamun bila waktuku telah habis dengannyaBiar cinta hidup s'kali ini saja
But if only I could turn back time,,,
Gw ga perlu unfriend
Gw akan teteup keep nomor contact
Gw akan membalas status WA ala basa basi
Gw in sya Allah coba bantu kesulitan dia.
Mba Indah, maafin aku yach...Terima kasih banyak untuk waktu yang kita spend bareng.
Personality keren yang loe lihatin ke gwe.Advice dan insight yang ajib.Moga Allah ampuni semua dosa dan kesalahan kita.Allah lapangkan kubur Mba Indah.
Pahala jariyah dari mengajarkan ilmu ke kiddos juga mengalir deras.Sampai saat tulisan ini ditulis, political view kita masih berbeda.
Tapi...
Ya sudahlah...
Semoga kita dalam niat yang sama untuk mashlahat negeri ini.
Walaupun di perahu yang berbeda.
Comments