Skip to main content

Aku Merasa Tua

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Perasaan ini datang sekelebat tanggal 1 Januari 2007 kemarin. Nop... DI sini ga mau bicarakan tahun baru dan segala introspeksi diri dan target-target yang perlu di-arrange lagi. Udah banyak yang berkontempelasi untuk hal yang satu itu.

Aku merasa tua karena ... melihat generasi yang sekarang berbeda dengan zamanku.

Gini ceritanya.

1 Januari 2007, aku, 2 orang Tante, dan 3 orang sepupuku makan siang di sebuah restoran Bakso Malang.

Trus, di sebelah meja kami ada 2 orang ABG putri, tanpa didampingi orang tua (atau Ayah Bunda mereka mungkin sedang ke tempat lain???). Mereka cantik, dandanannya juga ciamik. Ehm... walopun, aku dan sepupuku punya pendapat, style mereka siyh lebih dewasa daripada usia mereka sesungguhnya.OK.. trus, ehm, entah kenapa , mereka bisa menjadi sangat 'eye catching' untukku dan sepupuku. Ada sekian time slot yang kami gunakan untuk melirik meja mereka (chape deyh)

Trus... Jadi mikir ke 10 tahun yang lalu, dimana aku masih ABG, masih SMP. Zaman itu, mall memang belum menjamur kaya sekarang. Kalopun kita pergi ke mall di hari libur, perginya pastilah sama Ibu / Bapak. Kalo sama teman, biasanya di hari Sabtu, dengan seragam kemeja yang sudah diganti dengan kaos dan muka polos pula. Kegiatan kita pergi ke toko buku, lihat toko kaset, makan burger di tempat fastfood yang harganya masih bisa dirogoh kocek sendiri; (emang siyh... bibit hedonis udah mulai muncul, tapi dibandingkan yang sekarang, sepertinya zamanku belum neko-neko.) trus segera pulang sebelum matahari terbenam.

Sekarang , aku melihat realita yang sedemikian dan hm... kok merasa beda sekali dengan zamanku. OK... pada masaku, kami bukanlah generasi anak SMP terbaik. Kami hanya pikirin sekolah, ekskul, OSIS; kami ga kepikir bagaimana memproduksi sesuatu dimana uangnya bisa kami manfaatkan untuk biaya kursus, atau at least buat jajan sendiri (seperti remaja kebanyakan di USA). Tapi .. pada 10 tahun yang lalu, kami berprilaku dan berpenampilan seperti layaknya usia kami (malah cenderung cupu kayanya. ha..ha..).

Dan, 10 tahun... gap generasi itu begitu lebarnya. Apa aku yang kurang gaul, atau konservatif, yang jelas, bukanlah suatu hal yang nyaman melihat adik-adikku seperti itu di zaman sekarang.

Ya Rabb, aku bisa apa?
Trus, bagaimana aku membentuk putra-putriku kelak di zaman mereka nanti?
Apa yang musti dibenahi?
Dari mana membenahinya?
Aku rindu melihat gadis imut (alias tidak dikarbit penampilan fisiknya; Kalo keilmuan dan identitas diri, aku sangat setuju dengan adanya akselerasi. Agar mereka bisa bangga dengan statement : Isyhadu Bi Anna Muslimun)dengan tampilan polos mereka, pembicaraan seputar pelajaran sekolah atau kegiatan PMR atau Mading, dan lain-lain.

10 tahun ...
So many changes ...
Ga tau downgrade ato upgrade.


WA Lt 11, 2 Januari 2006 jam 7.32 AM

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Apapun Itu... Niatnya Musti Lurus

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Bulan ini, Dufan menggelar brosur, sebagai tiket masuk harga Rp. 35.000. Tiketnya berlaku sampe tanggal 16 Desember 2006, dari tanggal 14 November 2006. Siapa siyh yang ga pengen? Begitupun aku, dan teman-teman. Hm... sepertinya udah hampir 3 pekanan ini kami merencanakan waktu yang pas untuk ke dufan. Rencana pertama, tanggal 30 November, batal. Karena, ada seorang teman yang sedang sibuk mempersiapkan 'creativity day' di sekolah tempat ia mengajar. Which is, creativity day nya tanggal 2 Desember. Tapi.. tanggal 30 November itu kita sempat kumpul di Ar Ridho (basecamp kali yeah...)& yah... ketawa ketiwi & sharing, trus, bikin planning waktu lain ke dufan. Next, ditetapkantanggal 11 Des (senin) or 12 Desember (Selasa). Tadinya mau tanggal 4 Desember, tapi gwe yang 'rada berat', soale baru tanggal 30 ambil cuti, kok tanggal 4 cuti lagi. Dan ternyata, sodara-sodara... Berhubung dapet kabar kalo hari Senin itu banyak wahana yang ga main, maka ...