Skip to main content

_ Dianti Mencari Temannya _

Teman ...
Mungkin belum hitungan purnama yang kulalui
Hanya hitungan bumi berotasi pada porosnya
Dan itu pun baru tujuh kali bumi berotasi,
Terhitung kabar terakhir yang kau kirim padaku

Namun ...
Akhirnya kuakui
Bahwa ada relung hampa di hati ini
Yang minta diisi berita darimu
Entah itu baik, atau kurang baik
Entah itu suka cita untukku ataupun duka
Aku menanti kabarmu teman

Atau mungkin ...
Engkau sudah memiliki teman yang lain?
Yang lebih menyenangkan untuk tempatmu bisa saling berbagi?
Mengapa kau tak beritahu aku?
Tak masalah siapapun dan berapapun temanmu
Aku hanya ingin tau ...

Sebenarnya ...
Akubisa mencarimu melalui banyak jalan
Tapi...
Karena kuingin menjadi teman yang bisa memahamimu,
Aku khawatir rasa rinduku mengganggu aktivitasmu
Karena mungkin juga Engkau sedang tenggelam dalam kekhusyu'an 10 terakhir Ramadhan Mubarak
Engkau tidak mau waktumu berkhalwat denganNya terganggu bukan?


Teman...
Jika kau membaca tulisanku ini
Segera kabari aku ya
Sungguh egoku telah luntur
Kuakui bahwa aku menantimu

Sekali lagi, hanya Rabithah yang bisa kuupayakan agar hati kita tetap bertaut.

Maafkan aku ya Rabb, jika aku merindukan temanku

WA 19/10/2006 7.40

Comments

Anonymous said…
...... wordless...

by generasi_rabbani

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Libur Tlah Tiba...

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i sumber gambar : https://parador-hotels.com/blog/apa-itu-paid-vacation In sya Allah, dari W2 dan W3 Juni 2025, bocils gw udah pada rapotan dan libur. Ga ada yang ga seneng libur kan? Baik itu emak, bapak, bahkan si bocils sendiri. Walaupun kami karajo, tapi kalo anak-anak di rumah, rasanya tenteram ajah... Apalagi ada si anak lanang yang di pesantren sejak dari SMP. Kalo dia pulang, rasa seneng ajah.  Tapi memang sih, kadang deg deg an kalo anak lanang gw ini pulang ke rumah. Karena dia kalo ngider-ngider naik motor suka ga kenal waktu, dan jelajah lokasi. Hadeh... Satu sisi gw bersyukur, karena fitrah laki-lakinya untuk explore the outside berkembang dengan baik. Satu sisi gw kepikiran, karena si anak lanang ini suka ga pake helm dan suka menjelajah tanpa batas. Ditambah lagi, kalo si mba asisten udah curcol, "Bund, anak lanang dari jam xx naik motor belum pulang.". Duh,,, auto ovt deyh gwe... Udah dinasehatin, tetep ajah begitu... Kadang gwe berusaha me...